Senin, 14 September 2009

“Gerak Melintas Zaman”, Tema Muktamar Muhammadiyah 2010

Yogyakarta – Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Surat Keputusan Nomor : 107/KEP/I.0/B/2008 tertanggal 16 Juli 2008 menetapkan tema Muktamar tahun 2010 yaitu : Muktamar Satu Abad Muhammadiyah, Gerak Melintas Zaman Dakwah dan Tajdid Menuju Peradaban Utama.

Menurut penjelasan tertulis ketua SC Muktamar, Dr. Haedar Nashir, “Gerak Melintas Zaman” mengandung dua makna, pertama melewati masa sejak kelahirannya hingga usia ke-100, kedua menyeberangi yakni memasuki fase baru setelah usianya satu abad ke peralihan abad selanjutnya.

Lebih lanjut Haedar menjelaskan bahwa dalam melintasi zaman tersebut Muhammadiyah hadir sebagai gerakan Islam yang mengemban misi dakwah dan tajdid sebagaimana spirit awal kelahirannya yang tercantum dalam Statuten Muhammadiyah 1912: “menyebarluaskan” [dakwah] dan “memajukan” [tajdid] hal ihwal ajaran Islam di seluruh tanah air -- mula-mula di karesidensi Yogyakarta kemudian di seluruh Hindia Belanda -- saat itu). Dakwah dan tajdid Muhammadiyah tersebut tidak lain untuk mewujudkan “Peradaban Khaira Ummah” yakni peradaban masyarakat Islam yang sebenar-benarnya atau bisa diartikan sebagai manifestasi objektif atau objektivasi dari kehidupan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya di negara Indonesia.

Haedar dalam penjelasan satu halaman tersebut juga menyatakan bahwa Muhammadiyah dalam perjalanan usianya satu abad dapat dikatakan telah melewati dinamika zaman yang penuh perjuangan suka maupun duka dalam rentang tiga zaman yaitu era perjuangan kemerdekaan di masa kolonial, era setelah kemerdekaan di masa Orde Lama dan Orde Baru, dan era baru Reformasi yang masih akan berlangsung penuh pertaruhan. Muhammadiyah dalam pergantian abad dari kelahirannya akan memasuki abad baru sehingga dari titik abad tersebut Muhammadiyah akan melintasi zaman dengan segala tantangan, masalah, dan harapan baru ketika dunia berada dalam fase post-modern dan era globalisasi dengan seribusatu dinamikanya.

Menurut haedar, dalam menghadapi pergantian abad menuju fase baru itu Muhammadiyah dituntut merumuskan ulang orientasi/aktualisasi dakwah dan tajdid yang menjadi fokus gerakannya, sehingga mampu melampaui/melintasi zaman yang dilalui dan dihadapinya dengan penuh kesiapan untuk menghadirkan risalah Islam sebagai rahmatan lil-‘alamin. (arif)

klik disini untuk download them muktamar 46

Senin, 12 Januari 2009

Din Syamsuddin Serukan Pembubaran PBB

MAKASSAR--Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga Ketua PPIP (Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina/The Indonesia-Palestine Friendship Initiative), di hadapan sekitar 5 ribu massa Forum Ummat Islam Makassar, Minggu (11/1) menyatakan keinginannya agar lembaga PBB dibubarkan saja apabila hanya menjadi kepanjangan tangan negara adikuasa seperti Amerika Serikat dan sekutunya Israel. Pernyataan Din Syamsuddin ini, terkait dengan membangkangnya Israel atas resolusi PBB untuk gencatan senjata dan melakukan perundingan, namun terbukti hanya disambut dingin oleh negara Zionis dan bahkan Amerika Serikat. Atas pernyataannya itu, massa FUI Makassar langsung menyambutnya dengan takbir sehingga menggetarkan Masjid Raya Makassar, tempat pertemuan tabligh akbar berlangsung.

Kepada masyarakat Makassar khususnya maupun masyarakat Indonesia pada umumnya, Din mengajak untuk saling membantu terhadap saudara-saudara kita yang ada di Gaza agar segera terbebas dari derita akibat aksi zionisme yang dilakukan Israel.

"Namun saya berpesan, agar bantuan dilakukan dalam bentuk obat-obatan, makanan, dan sandang, maupun dana. Tidak dalam bentuk lain. Rakyat Gaza, sekarang ini hanya membutuhkan itu. Bukan bantuan pasukan perang ke sana,"ujar Din.

Din Syamsuddin kemudian menjelaskan lebih lanjut, bahwa alhamdulillah, di Indonesia sudah beberapa lembaga melakukan aksi solidaritas untuk Palestina. Aksi-aksi solidaritas tersebut dinilai Din sangat bagus, dan akan membangkitkan dunia internasional betapa pentingnya menghargai manusia dan bukan malah melakukan pembunuhan, penyiksaan, dan kebiadaban seperti yang dilakukan israel.

"Saya yakin, tindakan Israel membunuhi warga Gaza adalah sebuah kebiadaban. Sebuah perbuatan keji yang tak memiliki perikemanusiaan. Kita harus menyerukan agar Israel segera berhenti berbuat dzolim seperti itu,"tambahnya.

Din lalu menceritakan bagaimana dia bersama 100 tokoh Masyarakat Madani Indonesia terpaksa menggeruduk perwakilan PBB di Jakarta seminggu lalu. Kepada PBB yang ada di Jakarta, Din kemudian menyerahkan statemen berisi seruan agar PBB segera bertindak menghentikan aksi Israel.

"Kami tidak berhenti di situ. Sehari setelah menghadap PBB, saya juga mengajak teman-teman untuk mendatangi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Saya bersama kawan-kawan tokoh lintas agama, lintas budaya, lintas profesi, mengirim surat kepada Presiden terpilih Barack Obama agar segera mengubah imej Amerika yang seperti kemarin-kemarin agar berubah menjadi Amerika yang baru,"jelasnya.

Jangan tergoda Politik Praktis

Sementara itu pada hari yang sama, di sela-sela Panen Raya Bandeng Desa Patani, Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar,Sulawesi Selatan, din sempat menyentil seputar persolana pemilu. Menurut Din, berkaitan dengan dekatnya momentum Pemilu 2009 yang akan berlangsung beberapa bulan lagi, ternyata di matanya ada penilaian tersendiri. Din melihat, aktivitas politik praktis, kini telah banyak menggoda ormas ke-Islaman untuk terlibat terlalu jauh dalam dunia politik praktis tersebut. Akibat godaan-godaan itu, maka tidak jarang tugas utama dalam bidang dakwah mereka sering terabaikan.

Din Syamsuddin menambahi, godaan politik praktis akan semakin meningkat menjelang Pemilu 2009. Maka dari itu, Din terus mengingatkan agar warga Muhammadiyah tidak terpancing untuk terlibat aktif didalamnya dan bahkan mengabaikan tanggung jawab sebagai organisasi dakwah.

”Saya hanya mengingatkan, lebih baik Muhammadiyah jangan sampai berpaling dari jati dirinya sebagai ormas yang berjuang di jalur dakwah, kultural, pendidikan, dan kebudayaan. Jangan termakan oleh godaan apapun, termasuk godaan politik yang semakin luar biasa saat ini,” tegasnya.

"Keterlibatan penuh warga Muhammadiyah dalam politik praktis, apalagi sampai membawa nama institusi Muhammadiyah dapat saja mengganggu tugas utamanya dalam dakwah dan pendidikan. namun boleh saja kalau ada warga Muhammadiyah yang mau berpolitik praktis, menjadi pengurus partai atau caleg. Tetapi tetap harus ada yang menjaga gawang perjuangan Muhammadiyah ya,”pinta Chairman Centre for Dialogue and Cooperation among Civilization itu.

Din Syamsuddin kemudian memberikan syarat, asalkan dengan niatan baik, tidak ada larangan masuk dalam dunia politik Karena itu adalah bagian dari cara untuk memperjuangkan kepentingan ummat.

"Terkait dengan munculnya wacana untuk dicalonkan sebagai calon wakil presiden, saya perlu meminta persetujuan warga Muhammadiyah. Karena warga Muhammadiyah lah yang memberi mandat saya untuk memimpin Ormas yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu. Kalau warga Muhammadiyah bilang tidak boleh, saya sami’na wa atho’na. Saya ikut. Kalau bilang boleh, saya belum tentu mau maju. Harus dihitung dulu,” jelasnya lagi.

Meski begitu, Din kembali memberikan wejangan. Bahwa, Muhammadiyah perlu fokus pada gerakan kebudayaan, pendidikan, dan dakwah. Sebab, menurut Din, Muhammadiyah bukan partai politik yang salah satu tugasnya membahas calon presiden dan wakil presiden. Karena yang membahas soal itu adalah partai politik.

"Tapi kalau ada yang meminta dari kader Muhammadiyah, ya kita senang lah,"ungkapnya.

Din meyakinkan, bahwa saat ini dirinya sama sekali tidak tergoda sedikitpun, apalagi berpaling dari tanggung jawabnya sebagai pengemban amanat warga Muhammadiyah.

Berdayakan Petambak Bandeng

Pada kesempatan itu, Din Syamsuddin sempat melakukan panen bandeng bersama kelompok Ruku Co'mo yang sukses memanen bandeng berkat pendampingan dari Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah. Panen kali ini, adalah panen perdana untuk kelompok Ruku Co'mo.

Din Syamsuddin mengaku gembira karena di tengah situasi krisis yang mendera bangsa, ternyata petambak warga Muhammadiyah justru bangkit untuk bisa bertahan hidup dan bahkan terus berkembang bersama para petambak lain dalam usaha mengembangkan usaha budidaya bandeng.

"Muhamammadiyah mesti menjadi pemecah persoalan. Menjadi problem solver. Bukan justru menjadi bagian dari masalah. Karena Muhammadiyah ini sejatinya dilahirkan untuk menyelesaikan persoalan,"ujar Din.

Diceritakan Din, saat dirinya diundang di di acara panen kentang oleh warga Muhammadiyah, ada sebuah kisah menarik. Jika sebelumnya warga setempat hanya sedikit warga Muhammadiyahnya, maka setelah panen kentang, mereka berbondong-bondong masuk menjadi warga Muhammadiyah dengan meminta KTA (Kartu Tanda Anggota) Muhammadiyah.

"Rupanya, mereka tertarik dengan sistem pendapingan petani oleh relawan MPM. Mereka merasa terbantu karena berkat pendampingan MPM, maka pendapatan petani menigkat lebih dari separuh sebelum mereka mendapatkan pendampingan MPM. Juga, modal yang dibutuhkan ternyata lebih sedikit berkat bimbingan para anggota MPM yang terjun langsung ke masyarakat.##.

sumber : eramuslim.com

Gaza : Tempat uji coba senjata AS

Media di Amerika memberitakan tentang Israel, berkaitan dengan agresi militer yang dilakukannya terhadap Jalur Gaza. Laporan media di Amerika itu, menyebutkan bahwa agresi militer rejim Zionis-Israel terhadap Jalur Gaza, merupakan uji coba senjata AS. Arsenal militer yang diberikan kepada rejim Zionis-Israel itu, jumlahnya sangat besar dan berlangsung dalam beberapa tahun. Maka, agresi Israel ke Gaza ini, sekaligus menguji kecanggihan dan kualitas senjata bikinan AS.

Jaringan berbagai media di AS, seperti yang dikutip oleh Mu’in Rabbani, editor dari media Timur Tengah,yang berpusat di Washington, menyatakan hubungan militer antara AS-Israel, yang sangat kuat itu, menyebabkan AS memasok mesin perang ke Israel, yang berjumlah sangat besar. Israel, nampaknya menjadi kekuatan militer yang tangguh, karena mendapatkan dukungan AS. Kekuatan militer yang dimiliki Israel ini, yang menyebabkan rejim Zionis itu, selalu terdorong melakukan petualangan militer, dan menjadi ancaman negara-negara di sekelilingnya.

Rabbani, mencatat dari berbagai sumber yang ada di jaringan media di AS, membandingkan antara jumlah senjata militer AS yang dijual ke Negara-negara Arab, dibandingkan dengan yang dihibahkan kepada Israel jauh lebih banyak jumlanya. Artinya, tidak seimbang arsenal militer yang dimiliki antara negara-negara Arab dibandingkan Israel. Menurut Rabbani, sekurang-kurangnya pemerintahan George W.Bush, telah memberikan bantuan kepada rejim Zionis-Israel, selama delapan tahun, jumlhanya mencapai 21 milyar dolar, dan 19 milyar dolar dalam bentuk hibah kepada Israel. Negeri Israel telah menjadi ‘gudang’ senjata AS, yang tak tanggung-tanggung. Maka, Israel selalu dengan seenaknya menggunakan arsenal militernya untuk melakukan agresi ke tetangganya.

Tahun, 2008, Israel menandatangani penandatangan perjanjian kontrak senilai 22 milyar dolar, dengan perusahaan di AS untuk membeli 75 pesawat tempur jenis paling mutakhir F-35, dan 9 pesawat pengangkut, dan empat kapal jenis perusak. Semuanya, dana yang digunakan peralatan militer itu, tak lain dana yang berasal dari AS. Anggota Konggres dari Partai Demokrat Dennis Kuchinch mengirimkan surat kepada Menlu Condoleeza Rice, menegaskan bahwa Israel telah menggunakan bantuan senjata dari AS, yang digunakan melakukan aksi kekerassan di Gaza, dan tindakan itu melanggar hukum, yang berkaitan dengan yang mengontrol terhadap eksport senjata.

Mesin perang AS telah digunakan Israel menghancurkan penduduk Gaza, dan penduduk Gaza menjadi tempat uji coba senjata AS. Betapa kejinya AS dan Israel, yang selalu berteriak sebagai Negara yang menganut demokrasi, yang membantai rakyat tidak berdosa. Dan, dunia internasional semuanya diam, tanpa ada reaksi. Faktanya, rejim Zionis-Israel, yang sudah mendapatkan dukungans senjata dari AS, tak dapat melipat Hamas, yang senjatanya sangat sederhana.(M/Pic).

Sumber : eramuslim.com
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template