Yogyakarta – Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Surat Keputusan Nomor : 107/KEP/I.0/B/2008 tertanggal 16 Juli 2008 menetapkan tema Muktamar tahun 2010 yaitu : Muktamar Satu Abad Muhammadiyah, Gerak Melintas Zaman Dakwah dan Tajdid Menuju Peradaban Utama.
Menurut penjelasan tertulis ketua SC Muktamar, Dr. Haedar Nashir, “Gerak Melintas Zaman” mengandung dua makna, pertama melewati masa sejak kelahirannya hingga usia ke-100, kedua menyeberangi yakni memasuki fase baru setelah usianya satu abad ke peralihan abad selanjutnya.
Lebih lanjut Haedar menjelaskan bahwa dalam melintasi zaman tersebut Muhammadiyah hadir sebagai gerakan Islam yang mengemban misi dakwah dan tajdid sebagaimana spirit awal kelahirannya yang tercantum dalam Statuten Muhammadiyah 1912: “menyebarluaskan” [dakwah] dan “memajukan” [tajdid] hal ihwal ajaran Islam di seluruh tanah air -- mula-mula di karesidensi Yogyakarta kemudian di seluruh Hindia Belanda -- saat itu). Dakwah dan tajdid Muhammadiyah tersebut tidak lain untuk mewujudkan “Peradaban Khaira Ummah” yakni peradaban masyarakat Islam yang sebenar-benarnya atau bisa diartikan sebagai manifestasi objektif atau objektivasi dari kehidupan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya di negara Indonesia.
Haedar dalam penjelasan satu halaman tersebut juga menyatakan bahwa Muhammadiyah dalam perjalanan usianya satu abad dapat dikatakan telah melewati dinamika zaman yang penuh perjuangan suka maupun duka dalam rentang tiga zaman yaitu era perjuangan kemerdekaan di masa kolonial, era setelah kemerdekaan di masa Orde Lama dan Orde Baru, dan era baru Reformasi yang masih akan berlangsung penuh pertaruhan. Muhammadiyah dalam pergantian abad dari kelahirannya akan memasuki abad baru sehingga dari titik abad tersebut Muhammadiyah akan melintasi zaman dengan segala tantangan, masalah, dan harapan baru ketika dunia berada dalam fase post-modern dan era globalisasi dengan seribusatu dinamikanya.
Menurut haedar, dalam menghadapi pergantian abad menuju fase baru itu Muhammadiyah dituntut merumuskan ulang orientasi/aktualisasi dakwah dan tajdid yang menjadi fokus gerakannya, sehingga mampu melampaui/melintasi zaman yang dilalui dan dihadapinya dengan penuh kesiapan untuk menghadirkan risalah Islam sebagai rahmatan lil-‘alamin. (arif)
0 komentar:
Posting Komentar